Setia Yang Terluka - Cerita Menikah Tanpa Cinta 1

Setia Yang Terluka - Cerita Menikah Tanpa Cinta 1

Hari ini tampak cerah, seperti biasanya Dido mengawali pagi dengan olah raga. Lari keliling komplek dan menyapa beberapa tetangga. Dido adalah lelaki yang seharusnya sudah pantas untuk menikah. Para tetangga pun juga heran, dengan wajah yang cukup tampan, penghasilan yang sudah lumayan dan mapan, seharusnya tidak ada wanita yang bisa menolaknya. Dido pun hanya cuek dengan obrolan tetangga apalagi ibu ibu komplek yang kadang malah pingin mengenalkan anaknya. Malah yang bikin Dido ketawa dia diisukan menyukai pria. Dido maklum, namun kadang teman laki laki yang datang kerumahnya malah malu, karena Dido sering jahil, biar tetangga benar benar percaya dia suka pria.

Dikehidupan asmara sebenarnya Dido normal normal saja. Dia suka wanita dan anehnya dengan ketampanannya jadi playboy pun orang menganggap biasa, namun dia adalah tipe cowok yang setia. Dido memang beberapa kali menjalin asmara dengan beberapa cewek namun semua gagal. Bukan karena Dido membuat masalah namun dia ditinggal selingkuh. Dan itu bukan sekali namun berkali kali.

Mantan pacar Dido tidaklah banyak, hanya saja setiap kali berpacaran dia berkali kali diselingkuhin sampai ditinggalkan. Yang paling parah adalah yang terakhir. Dido sangat mencintainya, pertemuan dengan Dita, mantan Dido yang terakhir terjadi di tempat wisata. Dido saat itu ingin menenangkan diri, masih berbayang beberapa wajah yang selalu muncul. Menyendiri di pegunungan mungkin bisa menenangkan hatinya. Namun hari itu berbeda dengan hari hari biasanya saat Dido menenangkan diri, ada beberapa cewek yang mengganggu, dan seperti mereka adalah mahasiswa tingkat akhir yang lagi senang senang.

Salah satu dari mereka adalah Dita, karena tindakan mereka yang ceroboh, Dita terjatuh dan terkilir kakinya. Mereka bingung, mau tidak mau Dido membantunya. Dita dan teman temannya malah fokus pada Dido, merasa kagum ketampanannya. Dita pun mempunyai ide agar bisa kenalan dengan Dido, dia seolah olah cedera parah. Dido diminta mengantarkan Dita sampai rumah sakit memakai mobil Dita karena mereka beralasan hanya Dita yang bisa setir mobil. Dan motor butut Dido dititipkan disalah satu rumah warga sekitar sana.

Sehari kemudian Dido diantar untuk mengambil motornya. Didopun masih dimintai tolong menemani Dita yang dirawat di rumah sakit dengan alasan orang tuanya sibuk dan tidak punya keluarga lain. Memang benar Dita anak tunggal dari keluarga yang sibuk kerja. Dido kasihan pada Dita, dia kurang kasih sayang karena kesibukan orang tuanya. Jika memperhatikan Dita, anaknya memang cantik dan namun Dido tak sedikitpun tertarik pada Dita.

Seperti biasanya, Dido mengecek transaksi toko online yang dia rintis. Beberapa transaksi tiap hari lebih dari cukup untuk menghidupi dirinya dan memang harus irit. Dido sebenarnya anak orang kaya, namun karena ingin mandiri dia pergi dari rumah, dan itu juga atas persetujuan orang tuanya agar bisa belajar menghargai orang lain karena nantinya dia bakal memimpin perusahaan yang dikelola keluarganya. Setiap hari Dido menjenguk Dita di rumah sakit sampai sembuh. Dari situlah awal perjalanan cinta Dido dengan Dita. Perlakuan manja Dita ke Dido akhirnya meruntuhkan hati Dido, dan mereka akhirnya jadian.

Dita sering datang tempat Dido dan membantunya untuk mengemasi barang kiriman toko onlinenya. Mungkin penghasilan Dido dibanding uang jajan Dita tidak seberapa, namun Dido sangat menikmati prosesnya. Sayangnya sikap manja Dita, kadang menghambat Dido. Malah Dita kadang banyak maunya, minta beliin ini itu dari uang Dido yang tidak seberapa. Dita tidak mau memakai uangnya karena dia malu sama teman temannya kalau ketahuan dia yang bayari berarti pacarnya orang kere. Sampai suatu ketika Dita ketahuan jalan dengan cowok lain yang saat itu jika dibanding Dido sangat jauh jaraknya. Dari pakaian, mobil, gadget, pergaulan Dido kalah telak. Namun karena Dido sangat mencintai Dita, dia menyangkal hatinya kalau lagi di selingkuhin. Apalagi Dido dah rencana mau ngelamar Dita. Hingga suatu ketika Dido merasa terhina mendengar obrolan Dita dengan ibunya , Dit, kalau kamu terusin hubunganmu dengan Dido nantinya kamu mau makan apa? tanya ibunya. Sebenarnya saya juga sudah muak sih mam, kasihan saja sama dia selama ini dah baik sama Dita, Dita hanya nungguin waktu yang tepat saja buat mutusin dia, jawab Dita. Bagaimana kalau kamu putusin terus lanjutin saja sekolahmu ke luar negeri bersama Arman, ide ibunya. Boleh juga, nanti saya ngomong sama Arman mam. Dan akhirnya Dita benar benar mutusin Dido, dan pergi dengan pacarnya Arman ke luar negeri.

Dido kembali terluka, rencana lamaran gagal total. Pekerjaan amburadul, dan dia semakin terpuruk. Teman akrabnya silih berganti datang menyemangati Dido namun tidak berhasil. Sampai suatu ketika Danang salah satu sahabatnya sudah muak dengan tingkah laku Dido yang dinilai kekanak kanakan, Danang memukuli Dido sambil menasehatimya. Keesokan harinya Dido tampak mulai ada perubahan. Pekerjaan dirintis kembali, mulai dari nol. Seleng empat tahun Dido sudah sukses dengan pekerjaannya dan itu tanpa memikirkan masalah cinta sedikitpun, dia kerja tiap waktu. Kini jadilah Dido yang sekarang, tampil menawan, mapan dan seperti memiliki segalanya.

Suatu hari ibunya berkunjung ke rumahnya. Do, umur kamu sudah lumayan tua, apa tidak ada niat buat menikah? . Kalau untuk sekarang belum ada mi, Dido masih pingin ngembangin bisnis lagi. Apa masih kurang sekarang, apalagi papa sudah tua, sudah waktunya kamu gantikan posisinya. Maaf mi, sampai sekarang Dido belum tertarik memimpin perusaahan, dan Dido yakin papa masih kuat kok. Apa mami kenalkan sama anaknya teman mami. Miii, dah beberepa kali Dido bilang itu tidak perlu. Ya dicoba dulu dong Do. Miii, teriak Dido pergi sambil membanting pintu.

Dido kaget tidak menyangka bisa berbuat demikian ke maminya sendiri. Tiba tiba dia menangis menyesal atas perbuatannya, pasti sudah membuat mamanya kecewa. Sadar akan kesalahannya Dido minta maaf dan menjelaskan kenapa Dido belum bisa menerima perjodohan. Ternyata luka yang diberikan Dita sangat dalam. Dan Dido belum bisa melupakannya. Dari situ maminya memaklumi perbuatan Dido. Dari beberapa obrolan teman temannya Dido mendengar kabar kalau Dita mau tunangan. Hancur hati Dido, namun tak separah sebelumnya. Hanya beberpa hari, Dido sudah kembali pulih seperti biasanya.

Maminya Dido ngomongin lagi tentang anak teman temannya. Dido yang ingat sudah pernah mengecewakan maminya menyetujui ikut dalam perkenalan tersebut. Maminya sangat senang, dan perpesan, perkenalan ini bukan mutlak untuk dijodohkan Do, nanti kamu juga bisa menolaknya kalau memang tidak suka. Dido lega, karena bagaimanapun dia tidak mau berhubungan tanpa cinta.

Setia Yang Terluka - Cerita Menikah Tanpa Cinta 1 Komentar