Lelaki Bodoh Karena Cinta - Cerita Cinta Edo Bagian 2

Lelaki Bodoh Karena Cinta - Cerita Cinta Edo Bagian 2

Pertemuan pertama Edo dengan Dini membuat keduanya semakin dekat. Dini semakin merasa Edo bisa jadi temannya dalam curhat karena dia merasa Edo adalah pendengar yang baik. Pesan, call kapanpun sepertinya Edo selalu ada. Sampai sampai curhat tentang tindakan pacarnyapun Edo juga selalu memberikan nasihat, apa lagi kalau ada masalah keluarganya Dini.

Suatu ketika Dini merasa sudah bosan dengan pacarnya kemudian cerita ke Edo kalau dia suka dengan cowok lain. Alih alih Edo mendukungnya malah menasihatinya, dan Dini merasa sedang diceramahi kemudian ngambeg. Edopun hanya tersenyum atas tindakan Dini, dan menggapnya wajar wajar saja.

Sudah beberapa hari Dini tidak menyapa Edo, dan Edopun juga tidak mau mengganggu Dini. Malah Edo sibuk dengan cewek lain yang selama ini juga sering menghubungi dia yaitu Wanda. Kebetulan Wanda adalah teman sekolah Dini walau beda kelas.

Sama seperti Dini, Wanda sama Edo hanya sebatas teman curhat saja. Wanda sering curhat mengenai pacarnya yang Kuliah di kedokteran. Edo sedikit memberikan gambaran bagaimana orang kuliah, dari berbagai tugas, praktik dan lain lain yang sangat menyita waktu berbeda dengan masa SMU. Wandapun sedikit bisa memahami dan akhirnya malah sering menghubungi Edo dibanding pacarnya.

Seminggu berlalu, Dini akhirnya menghubungi Edo lagi dan cerita sudah dapat cowok baru. Dini cerita semuanya dan Edopun hanya bisa mendengarkan dan tidak sedikitpun tanya tentang mantannya Dini. Bagi Edo itu tidak penting namun kalau Dini ceritain Edo tetap mendengarkan. Entah kenapa Dini senang sekali cerita ke Edo dan ini membuat Nanda semakin tidak suka dengan Edo, dia merasa Dini meninggalkannya.

Tidak biasanya Wanda menghubungi Edo kalau mau datang ke rumah untuk mengerjakan tugas sekolah. Edopun tidak bisa menolaknya apalagi di rumah tidak ada lagi pekerjaan. Wanda terlihat berbeda hari itu, Edo melihat Wanda tampil cantik. Senyum terlihat dari wajahnya, dan Edopun berseloroh cieee mau ngerjain tugas atau kencan nda?. Ngerjain tugaslah, emang kenapa? kata Wanda sambil manyun. Tidak seperti biasanya sih, sekarang tampil lebih cantik, goda Edo. Dari dulu kaliii, jawab Wanda agak malu malu. Sebelumnya sih agak item lusuh, canda Edo. Ahhh, gerutu manja Wanda. hahaha, Edo tertawa puas.

Silahkan pilih tempat dimana mau ngerjain, yang penting bukan dikamarku, entar di gerebek warga, hahaha canda Edo. Biarin, biar dinikahkan weeek, canda Wanda. Beneran mau? ayooo, Edo godain Wanda. Mas Edooo, teriak Wanda dengan manjanya. Hahaha, Edo tertawa puas. Edo kembali lagi kerutinitas, mengerjakan proyek digitalnya sambil sesekali ngelihat Wanda siapa tahu ada masalah. Nda, kalau kesini bawa makanan dan minuman lah, kata Edo. Harusnya tuan rumah yang nyediain ke tamu, canda Wanda. Itu kalau rumah lain, rumah sini beda, tamu harus bawa makan minum sendiri dan buat tuan rumah, kata Edo. Enak saja, kata Wanda.

Wanda dan Edo sibuk dengan tugas masing masing. Akhirnya Wanda mengalami masalah dengan tugasnya, Mas kalau ini bagaimana ya? tanya wanda. Dan Edo mendekat, coba geser dan perhatikan, suruh Edo ke Wanda, kemudian menjelaskan solusinya. Namun tiba tiba Wanda memeluk Edo dari belakang, menempelkan pipinya ke pipi Edo. Tetapi Edo kurang nyaman dengan posisi tersebut, namun Wanda seperti biasa tidak terjadi apa apa, maka Edo biarkan saja dan tidak berfikir macam macam ke Wanda. Masalah terselesaikan, Edo dan Wanda balik ke pekerjaan masing masing. Edo melihat Wanda kelihatan biasa biasa saja. Setelah semua selesai, Edo ngajak ngobrol Wanda, dan membicarakan tindakannya tadi. Nda, sebisa mungkin jangan diulangi ya memeluk seperti tadi, takutnya ada orang yang lihat dan bisa berfikir macam macam apalagi kamu sudah punya pacar, kata Edo. Wandapun mengiyakan, namun Edo malah candain, tapi kalau tidak ada orang lain sih tidak apa apa hahaah. Yeee maunya, tangkis Wanda sambil ketawa.

Sesudah itu Wanda seperti makin mendekati Edo, dan cerita kalau dia dah bosan menunggu pacarnya. Edopun menasehati Wanda lagi, dan sering mengalihkan pembicaraan ke yang lain. Tak terasa Wanda dan Edo selalu mgobrol di WA dari bangun tidur sampai mau tidur. Bisa dibilang tidak ada lagi rahasia Wanda yang tidak Edo ketahui. Wanda cukup percaya sama Edo.

Suatu hari Dini mau ke rumah Edo bersama teman kelompoknya dan disitu juga ada Nanda untuk mengerjakan tugas. Karena ada yang tidak punya laptop, Dini meminjam komputer Edo. Akhirnya mereka datang dan Edo menyilahkan pilih tempat dimana saja. Tanpa mengabari lebih dulu Wanda datang ke rumah Edo. Dini agak kurang nyaman dengan kehadiran Wanda. Edo bukannya membantu Dini malah asik ngobrol dengan Wanda dan kelihatan mesra. Nandapun makin kesal ke Edo, menilai Edo suka mainin perasaan cewek yang dikenalnya.

Sore itu Dini pulang dengan perasaan kesal ke Edo. Balasan chat Edo pun singkat singkat seperti orang marah. Edo bingung dengan sikap Dini kepadanya. Edo menganggap mungkin lagi ada masalah dengan pacarnya. Namun rasa penasaran Edo atas sikap Dini bikin tidak nyaman. Din kenapa tadi sore, lagi marah? tanya Edo. Pikir sendiri, jawab dini. Akhirnya Edo call Dini dan dijawab dengan sedikit isakan tangis.

Ada apa Din? apa ada masalah, tanya Edo. Tidak, tidak ada apa apa, jawab Dini. Tidak apa apa kok nangis, apa aku ngelakuin hal yang salah kekamu?. Mas mikir tidak sih, gimana perasaanku tadi sore, tahu tidak kenapa aku sampai pinjam komputer mas, tapi mas malah asik sama orang lain. Deg, Edo bingung ada apa dengan Dini. Aku tidak mau ganggu kamu dan teman temanmu buat tugas makanya tak tinggal buat ngobrol dengan dia, memang tidak boleh? . Boleh, terserah deh maunya mas bagaimana. clek terputus, dan Dini mematikan ponselnya.

Tiga hari tidak ada kabar dari Dini. Kemudian ada pesan masuk dari Dini yang bercerita kalau pulang sekolah tadi diboncengin sama Wanda. Edo pun bersyukur, berarti keduanya tidak ada masalah. Dini tidak menceritakan apapun yang mereka bahas, katanya biasa biasa saja. Namun setelah itu Edo merasakan ada yang berubah dari Wanda. Dia makin jarang menghubungi Edo dengan alasan pacarmya pulang karena kuliahnya lagi libur. Tetapi Edo tahu, kalau waktu waktu itu adalah masa aktif kuliah. Namun dari kebohongan Wanda ini pasti ada sesuatu yang disembunyikan. Sudah watak Edo tidak mau ikut campur, jadi membiarkan tindakan Wanda sesuai keinginannya. Berbeda dengan Wanda, Dini malah lebih dekat, dan sepertinya lagi ada masalah dengan pacarnya yang baru.

Beberapa waktu tidak ada kabar dari Wanda, dia datang ke rumah Edo bersama Candra. Candra adalah tetangga Edo dan sering curhat juga masalah dengan pacarnya. Candra memang baru putus dengan pacarnya karena ada orang ke tiga. Dan kedekatannya dengan Wanda dianggap Edo lumrah saja. Namun setelah ngobrol sama Candra mengenai Wanda ada yang aneh, dia tidak menceritakan apapun mengenai pacar dokternya hanya bilang sudah putus. Dihadapan Edo, Wanda juga berubah, sikap manjanya hilang. Edopun juga tidak berani tanya mengenai mantan pacarnya ke Wanda karena tidak mau ikut campur hubungan Wanda dengan Candra, walaupun Edo merasa kehilangan dia. Tapi untuk menjaga perasaan Candra, Edo memilih diam, karena Edo tahu bagaimana sikap Candra terhadap cewek yang dia suka.

Wanda dan Candra lama kelamaan menjauh dari Edo. Mereka seperti menghindar, apalagi Wanda sama sekali tidak ada kabar lagi. Edo lagi lagi tidak berani menghubungi Wanda dan menanyakan keadaannya. Yang dilakukan Edo hanyalah sebatas bertanya pada orang orang yang mengenalnya. Lama menghilang, Wanda muncul lagi namun pesan yang diterima Edo seperti formalitas saja, sebentar dan menghilang lagi, Candrapun juga sudah tidak pernah terlihat bersama Wanda.

Dini semakin mendekat ke Edo. Masalah dengan pacar barunya menjadi hal yang selalu mereka bicarakan. Karena sudah merasa kesal dengan tingkah Dini, maka Edo meminta Dini untuk tegas pada pacarnya. Akhirnya Dini memilih untuk putus dengan pacarnya. Edo lumayan kecewa dengan keputusan Dini, kemudian memberikan ide pada Dini untuk jangan cari pacar lagi minimal tiga bulan. Dalam waktu senggang itu gunakan untuk belajar dan kalau butuh teman ngobrol Edo siap kapan pun. Dan itu di sanggupi Dini. Edo dan Dini makin dekat, tiap malam selalu ngobrol sampai tidur. Bangunpun juga begitu, langsung kirim pesan sama sama menyapa.

Waktu berlalu, Edo merasakan ada perasaan ke Dini. Timbul rasa takut kehilangan yang pernah ia rasakan seperti ke Wanda maupun mantan sebelumnya. Tidak biasanya malam malam Dini kirim pesan ke Edo, kaget Edo membacanya karena tertulis I Love You. Perasaan Edo tidak karuan, rasa senang atau takut hanya candaan. Namun akhirnya Edo tahu kalau itu sungguhan dan membalasnya dengan ucapan yang sama, i love you to.

Lelaki Bodoh Karena Cinta - Cerita Cinta Edo Bagian 2 Komentar